Mencintai kesusastraan arab dengan Berprestasi melalui Ghina Aroby
Pada
Era Arab klasik, sastra ialah perlengkapan kebanggaan untuk tiap masyarakat
Arab. Orang merasa bangga kala dapat menciptakan suatu karya sastra yang
diikut lombakan, serta barangsiapa yang karyanya bagus nantinya hendak digantung
di bilik ka’ bah dengan tinta emas. Telah jadi Kerutinan orang tiba ke pasar-
pasar buat mencermati dongeng- dongeng ataupun syair- syair yang dibacakan di
pasar- pasar. Dunia sastra sangat identik dengan keelokan, sebab sastra ialah
ungkapan jiawa seorang yang di apresiasikan dalam bermacam wujud serta
mempunyai nilai yang besar.
Di
zaman modern ini, Sastra arab juga sudah masuk di kalangan Mahasiswa dan
Mahasiswi khususnya di program studi Bahasa Dan Sastra Arab yang ada di perguruan
tinggi negeri maupun swasta. Di setiap program studi yang pasti memiliki program kerja
entah itu dari Himpunan Mahasiswanya yang membuat atau mengadakan perlombaan
yang berbau kesusastraan arab. Contohnya seperti, perlombaan Ghina Aroby, Qiroatu Syi’ir dan masih banyak lagi. Dengan mengundang
seluruh universitas yang ada di Indonesia khusus program studi yang berbau
kebahasa araban atau kesusastra araban untuk mengikuti perlombaan ini. Adinda
Nur Fitriyah, Mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Arab angkatan 2019,
Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Meraih Juara 2 di
dalam perlombaan Arabic World Festival yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program
Studi Bahasa dan Sastra Arab. Perlombaan yang diselenggarakan secara offline di
Gedung Kampus UAD 4. Adinda sangat suka dalam bernyanyi di genre arab, sejak
kecil sudah sering mengikuti perlombaan-perlombaan yang berhubungan dengan
bernyanyi arab. Contohnya, di perlombaan Bintang Vokalis yang diadakan oleh
Lembaga Seni Qassidah Indonesia tingkat kabupaten, Menjadi vocal Robbana. Di
Bintang Vokalis menjuarai Juara 2 ditingkat kabupaten, sedangkan di saat
menjadi vocal Robbana juga menjuarai juara 3 ditingkat kabupaten. Bintang Vokalis
adalah lomba menyanyi arab atau ghina aroby yang di lombakan secara individu,
sedangkan Robbana merupakan perlombaan menyanyi dengan beranggotakan 11 orang
atau lebih atau biasa disebut dengan lomba grub, yang di antaranya ada 1 orang
Vokal, dan 10 orang yang memainkan gendang robbana. Untuk lagu yang dibawakan
ialah kebanyakan lagu-lagu arab yang dipopulerkan oleh Umm Khultum yang
berjudul Syukaro, Ganni Li, Hob Eih, Ya Umri, dan masih banyak lagi. Dengan lagu
arabnya yang sangat menarik serta menantang vokal-vokal yang ada. Umm Khultum
dengan nama asli Fatima Ibrahim, Lahir 31 Desember 1898 dan Meninggal Kairo,
Mesir 03 Februari 1975 di umurnya ke 76 tahun merupakan penyair lagu arab,
penulis lagu dan aktris film kenamaan mesir yang aktif sejak era 1920-an hingga
1970 an. Ia dijuluki sebagai kawkab al-sharq yang berarti Bintang dari timur yang bergenre musik klasik arab.
Dia pula diketahui dengan keahlian style vokalnya yang luar biasa,
serta dia ialah salah satu penyanyi arab serta sangat mempengaruhi di
abad ke- 20, dimana sudah menjual lebih dari 80 juta rekaman di segala dunia.
Sebab diperlombaan, lagu arab tidak cuma menyanyikan lagu dengan biasa, namun
wajib memakai cengkok supaya lebih terdengar indah serta aman didengar. Jika
dilantunkan dengan polos- polos saja rasanya tentu tidak lezat buat
didengarkan. Sya’ ir arab memanglah sangat membuat pendengarnya serta
pelantunnya tergila edan, serta candu buat mendengarkannya. Sya’ ir arab pula
tercantum genre tertua dalam kesusastraa arab yang lahir semenjak masa pra-
islam. Sya’ ir arab mempunyai beberapa kerumitan tertent. Gimana membiasakan sajak-
sajak itu dalam patokan- patokan ritmis ataupun wazan- wazan yang sudah
didetetapkan, gimana supaya dia dapat membiasakan dengan konteks yair itu
diperuntukan, gimana supaya keelokan sajak serta masjasnya tidak lenyap. Ini
merupakan elemen- elemen yang membuat syair arab klasik mempunyai tingkat
kerumitan tinggi
Nah
kembali lagi ke judul mencintai kesusastraan arab dengan Berprestasi melalui
ghina aroby, Adinda Nur Ftriyah, memang sangat menyukai dan mencintai lagu-lagu
arab sedari kecil, nanti akan di spill kan foto-foto dia ketika mengikuti
perlombaan, bakat yang dia punyai ini setelah dia telusuri memang berasal dari
bakat turun temurun, yang mana bakat itu berasal dari kakeknya yang ternyata
dia mempunyai suara yang indah tetapi tidak dia kembangkan melalui
perlombaan-perlombaan, dan menurunlah suara indahnya itu kepada ibunya, ibunya
juga adalah seorang penyair yang memang dari remaja dia sering mengikuti
perlombaan, sampai sekarang pun juga masih menjadi penyair di acara
arisan-arisan habsy yang diadakan seminggu 3 kali. Oh iya adinda pun juga kalau
di kampung pasti disuruh ikut arisan ibu-ibu yang habsy an, sudah bisa
dipastikan dia yang akan jadi penyairnya hehe. Sya’ir yang dibawakan juga lebih
cenderung kepada sholawat-sholawat yang misalkan contohnya adalah sholawat yang berjudul Sholatun
Bissalamilmubun, Qomarun, Ahlan wa sahlan Binnabi, Innal Habibal Mustofa dan
masih banyak lagi. Adinda juga pernah menjadi vokal robbana dan dilombakan di
acara LASQI atau lembaga seni qassidah Indonesia, di sana dia menjadi vokal yang
diiringi dengan ketukan gendang robbana, tanpa dia sadari ternyata lagu yang
dia bawaan di robbana juga lagu dari Umm Khulrum yang berjudul Ganni Li. Dia bercerita
juga sebelum perlombaan itu diadakan, dia dan grub robbananya itu sempat di
karantina selama 3 bulanan, dan di datangkan pelatih robbana yang professional dari
bandung, jawa barat ke kalimantan hanya untuk melatih mereka selama 3 bulan. Selain di
ajarkan tentang membunyikan gendang robbana mereka juga dilatih vokal, bukan
hanya adinda sendiri tapi yang menabuh gendang pun juga ikut melatih vokalnya
untuk menjadi backing vokal. karena ternyata vokal memang harus ada yang
membacking kalau dirobbana supaya terlihat indah dan mereka juga pecah suara
agar nyaman didengar. Pada saat hari H grub adinda mendapati giliran jam 12
malam untuk tampil, adinda mengatakan bahwasanya agak ketar-ketir karena takut
suaranya serak ataupun tidak sampai pas nada tinggi. Dulu suara adinda tidak
seberani sekarang, masih agak ciut, tapi sekarang jangan coba-coba menantangnya
haha, ujarnya.
Diatas ialah cerita pengalaman pribadi yang mencintai tentang kesuastraan arab dan menghasilkan prestasi melalui ghina aroby. Selain ghina aroby, contoh lain kesusastraan arab juga masih banyak. Berprestasi melalui hal yang kita suka pasti akan lebih nyaman menjalankannya, tidak ada paksaan atau apapun itu yang membuat kita tidak nyaman. Tetapi, saya sendiri kadang mempunyai mood yang kadang merugikan diri sendiri. Contohnya seperti pada saat pengambilan video untuk beryanyi tiba-tiba mood adinda langsung tidak bagus, dan hasilnya pun akan hancur sekali, entah suara dia yang kurang cengkoklah, yang nadanya kurang lah, padahal dia sudah siap-siap sekali dipenampilan agar terlihat bagus di kamera, tetapi hanya karena mood kurang baik, akhirnya dia lepaskan semuanya dan tidak jadi mengambil video.
Foto Bersama Ibu Setelah Habsy-an Kalimantan Tengah, 2013 |
Lomba Bintang Vokalis Kalimantan Tengah, 2013 |
Lomba Bintang Vokalis Kalimantan Tengah, 2014 Lomba Robbana Kalimantan Tengah, 2015 |
Lomba Ghina Aroby Yogyakarta, 2019 Lomba Ghina Aroby Surakarta, 2019 Lomba Ghina Aroby Yogyakarta, 2023 Juara 2 Lomba Ghina Aroby Arabic World Festival Yogyakarta, 2023 |
Komentar
Posting Komentar